“(Wahai Muhammad bacalah) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekalian mahkluk), Dia menciptakan manusia dari sebuku darah beku, bacalah dan Tuhanmu yang Maha pemurah, yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
(Al-'Alaq :1-5)
(QS. Luqman. 27).
Allahuakbar,,Allahuakbar,,
Allahuakbar,,Allahuakbar,,
Laaila hailallahuwallahuAkbar
Allahuakbar,,walillahil hamd
Takbir bergema dimana-mana, pertanda 1 Syawal tlah tiba.
Ramadhan merambat meninggalkan kita
Berganti hari nan mulia terjelma
Idul Fitri mubarak
Dimana kbanyakan umat Islam bersuka ria dan tersenyum bahagia
Karena telah berjuang sebulan penuh
demi menggapai Ridho, Ampunan dan RahmatNya
Haru juga ada
Karena masih berkesempatan untuk saling bermaafan
Demi menyempurnakan amalan
Habluminallah dan habluminannas,,,
hari ini 1 Syawal 1430 H, dari semalam kalimat-kalimat kreatif di ukir untuk dikirm kepada teman juga keluarga, saling bermaafan. Persiapan lebaran disini (di rumah temanku) sudah beres. Aku dan rekanku menumpang di rumahnya lebaran kali ini, karena kami gak balik ke Indo. Di penghujung Ramadhan, 9.59pm malay, aku mendapat sms dari papa, isinya...
”Ass. Wr. Wb. Anakku, inilah jalan Allah yg indah pada waktunya. Allah tidak mengabulkan apa yg kita harapkan, tp Allah memberi apa yg kita perlukan. Kadang2 kita sedih, kecewa, terluka, tp jauh di atas segalanya, Allah sedang merencanakan yg terbaik untuk kehidupan kita. ALLAHUAK BAR3X WALILLAHIL HAMD, semoga kita termasuk dalam golongan orang2 yg pandai bersyukur atas ni’mat & karunia dari Allah swt. Amin... Selamat Idul Fitri 1430 H anakku, mohon maaf papa lahir bati. Taqabbalallahu minna minkum taqabbal ya karim. Wassalam”
Amin YaaRobbal Alamiin. Subhanallah, Alhamdulillah ya Rabb Engkau Sang Muqallibal Qulb telah menguatkan hati kami, telah mengikhlaskan hati kami dalam menjalani kehendakMu dan semoga kami dapat iqtiqomah di jalanMu. Haru saat membaca sms tersebut, pasti. Tapi aku dah berniat gak mau nangis hanya karena berjauhan dari keluarga, untuk itu aku merasakan bahwa dsini aku juga bersama keluarga, keluarga seaqidah. Ya, memang demikian adanya karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hambaNya. Aku bersyukur dapat berlebaran disni karena aku mendapat banyak hal baru, dan yang pasti kesadaran tentang keindahan kebersamaan bersama keluarga kian menguat, sehingga insya Allah jika kelak kami sekeluarga berkumpul akan terasa luar biasa, bukan biasa saja seperti lebaran2 sebelumnya, Allahuakbar!!.
Aku menikmati waktu yang mengalir dsini, kebersamaan bersama keluarga seaqidahku. Indah, ukhwah Islamiah memang indah. Awalnya agak canggung, mungkin karena baru, tapi seterusnya oke aja, kami masak bersama, cuci piring sama2, dan juga berbagi cerita. Malam takbiran kami isi dengan ngobrol sambil membuat ”bunga rampai” maksudnya adalah potongan berbagai bunga yang digabung jadi satu sebagai wewangian, biasanya bunga rampai dibuat untuk acara2 spesial, seperti saat pernikahan juga lebaran. Jadi kami memotong bunga2 seadanya seperti kenanga, daun pandan juga daun jeruk purut, dipotong tipis2 lalu digabung, dikasih minyak wangi dan di endapkan dalam selendang barulah pagi2nya dipakai untuk wewangian tradisional (kayak arometerapi gitu).
Seperti juga di Indonesia, setelah sholat Id (berdesak2an) kami bermaaf-maafan. Lalu menyantap juadah hari raya, khas disni adalah ketupat pulut (ketan) yang cara memakannya adalah ketupat yang berbentuk segitiga tersebut dipotong-potong dan makannya bukan menggunakan sendok dan piring (seperti di Indo) tapi dicicah dengan rendang. Kalau kita di Indo ketupat, ya ketupat nasi kan, nah disini namanya ketupat impit, hehe lucu kan, Alhamdulillah jadi tau budayanya.
Terus yang unik lagi, dsni anak2 kecil pada keliling rumah bergerombolan, geng2 anak kecil doank, mereka mengunjungi setiap rumah, baik kenal atopun nggak dan sebelum balik akan dikasih THR, klo di Indo kan kita keliling bareng keluarga (ortu).
Lagi, budaya disini kalo mengunjungi rumah keluarga atau kerabat yang agak jauh udah dibiasakan untuk membawa sesuatu. Seperti keluarga temanku ini yang datang dari jauh, mereka membawa banyak makanan, pun ketika kami mengunjungi satu lagi roomate yang berbeda kampung,, sodariku (yg melayu t4 aku menginap) menyiapkan kue2 untuk diberi padanya. Owh, okeh belajar lagi.
Wahh, pokoknya seru juga lebaran dsini, walopun kampung, tapi itulah yang menariknya karena sebelum ini kan di kota. Jadi bener2 ngerasa keakraban yang terjalin adalah sangat kental dalam kesederhanaan. Kami mengunjungi beberapa rumah saudara temanku yang rumahnya berdekatan dalam satu kampung.
Selain menyangkut tentang lebaran, aku juga belajar banyak dari keluarga temanku. Disini, di rumahnya sarat dengan ukiran kesabaran. Mereka merupakan orang2 pilihan Allah. Temanku memiliki 3 saudara yang ’bertulang lembut’ sehingga rangka mereka tidak seperti orang pada umumnya, lalu seorang nenek yang kalo mungkin dalam psikologi tergolong dalam alzheimer atau bahasa kampungnya ”nyanyok” jadi ia sering lupa dan berceloteh sendiri dengan imajinasi yang diciptanya, terkadang mengamuk, tp kadang ok juga walopun gitu pas ngobrol ia akan mengulangnya sampai 3x bahkan lebih, wah dapet pengalaman nih sebelumnya aku hanya belajar di kelas dan internet tentang alzheimer tp kali ini aku dapat berjumpa langsung dengan orang yang mengidapnya. Selain itu, aku kan suka banget masak memasak, jadilah aku ikut motong ini itu en dapet ilmunya juga karena sambilan masak aku nanya2 n kita ngobrol2, hoho.
Lagi, temanku memiliki seorang bibi yang sudah berumur (53thn) namun belum menikah, inilah kuasaNya, sang bibi adalah anak yang sholehah karena dialah yang megurus si ibu di masa senja, coba bayangkan, gimana kalo si bibi udah nikah? Bagaimana nasib si ibu/nenek?? Bibinya adalah muslimah yang taat beragama, mungkin Allah telah menyediakan jodoh untuknya di syurga, setelah sholat maghrib aku sempat bertadarus dengan bibi, dan ternyata banyak kesilapan dalam bacaanku, aku sering memanjangkan bacaan yang seharusnya pendek atau dengan kata lain hukumnya menjadi mad asli. Dan dari sini aku jadi nyadar lagi, tajwid emang penting banget, sebelum ini aku hanya tau secara umum aja mengenai tajwid. Dengan dapat sentilan halus dariNya kali ini aku berniat untuk rajin mengikuti kelas tajwid di masjid kampusku, walopun jauh, gakpapalah kan nyari ilmu, lillahita’ala biar berkat. Semoga niat ini gak hanya sekedar niat tapi bener2 bisa aku laksanakan and no riya’.Amin.
Seperti lebaran pada umumnya pasti banyak saudara mara yang mengunjungi, apalagi di rumah temanku, karena ibunya merupakan anak sulung dan ada nenek disini, jadi banyak saudara yang jauh (seperti dari KL, Pahang, Alor dll) datang kemari. Truss, ada yang bawa anak kecil, duuuh lucu banget, kembar lagi n chubbynya itu lho, si kembar akhirnya jadi ’mainan’ aku ama sodariku (Indo), pake acara futu2 lagi, hehe. Pokoknya klo ada tamu yang bawa bayi pasti kita maenin tuh anaknya, hehe. Truss kita juga kecipratan THR, hiihii, gak kepikir bakal dapet THR cz kita kan dah gede, Alhamdulillah. Begitulah pengalamanku lebaran ke-2 di Malaysia, temanku agak gak enak karena rumahnya agak berantakan (yah aku sih maklum), wajarlah kan pada sibuk. Yang jelas banyak ceceran pelajaran yang kupungut disini, walopun hanya 3 hari 2 malam,, ilmu Allah begitu luas,,mari kita membacanya walaupun yang tersirat. Syukron jiddan ukhti,, jazakumullah khairan katsiran,,^-^.
semoga bisa jadi wanita sholeha.
ReplyDeletebanyak kesalahan dalam perayaan ied ni....
contoh dasar adalah pengucapan minal aidin wal faidzin yang diucapakan setiap lebaran, seakan2 ini adalah suatu syariat, padahal bukan....
sekedar nasihat dari saudaramu,
Amin yarobbal Alamiin
ReplyDeleteyq emg bkn syariat tp krn sering diucapkan hgg mjd kbiasaan,,arti dr kalimat itu sendiri adalah "semoga kita kembali suci (ke jalan yang benar)"
artinya bagus n sterusnya dsambung dgn maaf lahir batin,,
stlh qt b'pwasa n ibadah lainnya qt menunaikan tgs qt sbg hambaNya (habluminallah)
nah slanjutnya habliminannas jg dilengkapi dgn slg meminta maaf atas kekhilafan
minal aidin walfaizin
mmg bkn sstu syariat tp jg bkn berarti gk boleh diucapkan bukan krna jg bs mjd pengharapan/doa padaNya
jazakumullah khairan katsiran atas doa n nasihatny