Assalammu'alaikum semua ^.^

Assalammu'alaikum semua ^.^

bismillahirrahmanirrahim

selamat datang di blog-ku, sekedar salah satu wadah untuk meluahkan perasaan dan berbagi beberapa perkara yang diharapkan dapat bermanfaat untuk semua. Tolong tinggalkan komen agar dapat membangun lebih baik lagi. Terima kasih salam hangat^.^

Monday, September 21, 2009

Di perjalanan menuju Sungai Tiang, Pendang, Kedah, Malaysia.



Kurang lebih 5 jam aku dan rekanku menempuh perjalanan dari kampus menuju tempat roomateku. UUM-Sungai Tiang.

11.30am kami menunggu di halte bus asrama, keadaan mulai lengang karena banyak yang sudah balik kampung, bus pun tak terlihat, kurang lebih setengah jam kami menunggu hingga akhirnya datang kereta sapu, kami pun naik kereta sapu, namun hanya sebatas Changloon padahal tujuan kami sebenarnya adalah Alor Star. Sepanjang perjalanan kami bercerita dengan pak cik kereta sapu, ia cukup peramah, ia bercerita bahwa sekarang tengah dibangun DKG 6 dan 7(dewan kuliah gugusan) di kampusku, dan buruhnya berasal dari Indonesia dan Bangladesh, hmm aku hanya tersenyum miris dan mulailah terlintas wajah-wajah TKI yang berjuang di rantau. Setelah sampai di Changloon kami harus menanti bus seterusnya untuk sampai ke Shahab Perdana, Alor Star. Saat menunggu kami melihat seorang wanita separuh baya yang stylenya Indo banget, dengan baju dan jeans ketat, muka ala Indo (medan) dan tas selempang, kami mengira ia adalah salah seorang TKI, namun sepertinya tebakan kami salah karena aku mendengar percakapannya di telpon ia berbicara seperti dalam bahasa Thailand datau mungkin Sabah/Sarawak.

Akhirnya, bus HBR datang juga. Di dalam bus kulihat beberapa pemuda yang wajahnya Indo dan sekilas kudengar cara bicaranya, seperti jawa, dari penampilannya kulihat ia seperti seorang buruh, mungkinkah kau salah seorang buruh yang bekerja di kampusku? Wahai saudaraku, aku tahu kau tidak balik lebaran kali ini, karena tidak mungkin kau akan balik karena malam ini takbiran sudah bergema dan besok lebaran sudah. Tak mengapa, la tahzan (jangan bersedih) disini kita tetap menginjakkan kaki di bumi Allah dan kita memiliki banyak saudara dan saudari yang seaqidah nan baik hati. Ahh, aku sudah tak mau terlalu berpanjangan dalam fikiranku yang berujung membuat rasa agak nyeri di dada, akhirnya kuputuskan untuk membaca Kalamullah, bukankah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.

Tidak terasa kami sampai di Shahab Perdana, 2pm. Kami langsung menuju kaunter bus maraliner, ternyata bus menuju Sungai Tiang baru ada pukul 3.15, dan kami memutuskan untuk pergi ke surau untuk menunaikan sholat zhuhur baru setelah itu kami melihat-lihat toko di sekitar stasiun bus sambil mencari pulsa, untuk persiapan besok, karena besok pastinya akan banyak membalas atau mengirim sms juga menelpon untuk mengucapkan selamat idul fitri juga meminta maaf atas kekhilafan. Ketika aku dan temanku berkeliling di salah satu minimarket yang cukup besar, kami melihat adegan yang menarik, seorang anak kecil mungkin umurnya tidak sampai 2 tahun, ia menarik tangan ibunya dan menunjuk salah satu coklat dalam plastik besar, si ibu berkata padanya ”nak apa?cakap ngan ayah” si anak masih menunjuk dan bergumam dengan bahasa kanak-kanaknya plus muka innocent banget, hhhh pengen banget rasanya nyubit pipinya, abiz mukanya lucu. Si ibu akhirnya membiarkan ia membawa bungkusan tersebut dan dimasukkan ke dalam keranjang belanjaan, namun tak lama si anak di berikan bungkusan coklat lain yang agak kecil dan si ibu mengembalikan bungkusan coklat yang besar ke tempat asal, si ibu menjelaskan dengan bahasa ibu kepada anaknya tentang pengembalian coklat tersebut si anak sepertinya mengerti dan tersenyum, wuihh touching deh emang ibu ama anak erat banget hubungannya, hixz jadi inget mama di Indo. Nah, temen aku yang udah kuat orientasi ke arah pernikahan jadi tambah ngebet nikah, pengen punya anak katanya, hehe.

Jam 3 kami bergegas keluar dari minimarket tersebut karena jam ketibaan bus ke Sungai Tiang sudah dekat, takut tertinggal bus pula nantinya. Benar saja, lebih kurang 5 menit kami duduk buspun sampai, hmm satu lagi yang aku suka disini adalah kebanyakan jadwal bus adalah on time dan sistematik jadi gak membuat kecewa konsumen. Perjalanan kami ke Sungai Tiang memakan waktu 2 jam lebih, kami turun di stasiun bus terakhir. Kami menunggu sejenak temanku yang akan menjemput kami di stasiun, stasiunnya kurang terurus bahkan tidak terlihat seperti sebuah stasiun. Tak lama terlihat mobil temanku memasuki pekarangan stasiun, senyum pun mengembang di antara kami, penat sepanjang perjalanan berkurang sudah, Alhamdulillah kami sampai dengan selamat.^-^


No comments:

Post a Comment