sang renta

umurnya mungkin memasuki senja 70an
badan sudah menunjukkan kerapuhan
uban penuh, kulit berkerut, mata rabun, pendengaran kurang dan tenaga melemah
kakipun berjalan kurang seimbang karena pernah terlindas motor

seorang janda yang tidak memiliki anak
sejak menjanda ia mengikuti sepupunya bekerja
membantu dan selalu bekerja apa saja yang bisa ia kerjakan
memasak, mencuci, mengemaskan rumah
menjaga anak bahkan sampai cucu sepupunya tersebut
itulah sebagian kemahirannya karena dia tidak sempat duduk manis di bangku sekolah

kasih sayang dicurahkan pada keluarga sepupunya tersebut
dia menganggap sepupunya selayaknya kakak sendiri
menganggap anak sepupunya selayaknya anak sendiri
dan menganggap cucu sepupunya selayaknya cucu sendiri
keikhlasan terlihat dari setiap lakunya

pendengarannya sudah lama agak terganggu
kadang dia tertawa melihat lakonan di televisi yang menurutnya lucu
padahal belum tentu maksud lakonan tersebut lucu
ekspresinya lugu penuh ketulusan

sudah terbiasa bekerja dari muda
usia renta tak menghalanginya
walaupun tenaga hampir habis sudah
selalu saja ada hal yang ingin diperbuatnya
dia ingin selalu membantu!!!

kadang terlihat dia merenung
sambil bermonolog terurai kata demi kata
'nasib sebatang kara, hanya menumpang, jangan sampai menyusahkan, harap-harap jangan sampai sakit tergeletak, biar jika Allah mau langsung ambil saja diri ini, aku redho'


wahai sang renta
semoga Allah memberi balasan atas keikhlasanmu
semoga Allah memberi kenikmatan disana
atas kesabaranmu menerima takdirNya disini
semoga Allah melindungimu dan meredhoimu menghuni jannahNya
Amin ya Rabbal Alamiin.