hidayahNya

Indahnya…
Subhanallah..
HidayahMu memang begitu berharga..
begitu indah ya Rabb..

Memang Allah swt Maha Pemberi, ia sering memberi surprise pada hambaNya, akupun sering mendapat surprise dariNya. Ssalah satu bentuk surprise yang Ia beri padaku adalah hidayahNya kepada orang2 yang kusayang. Di kehidupan baru (campus zone) aku menemukan banyak hal baru, pastinya. Dan kali ini aku ingin menskopkan ruang lingkupnya mengenai hidayah sang Khaliq.

Awal masuk universitas, aku mulai beralih dari dunia maya eFes ke FesBuk. Yah, ini karena FS sering bermasalah, lagipula FB lebih lengkap. Terus disinilah aku ketemu lagi dengan teman2 lamaku dari mule yang SD ampe yang gak kenal nongol juga, hehe, gak apa2 lah itung2 nambah temen. Suatu hari di dunia maya ini aku bertemu kembali dengan teman SMAku yang dulu sempet deket tapi ilang kontak. Dia yang dulunya tomboy abiz, gokil, rame banget dah anaknya en yang pasti gag make jilbab. Dia emang join organisasi yang sama denganku, rohis. Tapi dulu aku emang blom kepikir dia bakal make jilbab. Nah tau2 pas ketemu di dunia maya kulihat albumnya, subhanallah!!mau nangis rasanya, haru banget. Dari segi penampilan berubah banget, dia sekarang dah make jilbab yang gede banget,,hehe,,maksudnya kaffah, rapid an anggun banget. Waww, Alhamdulillah ya Allah, memang hidayahMu tak disangka2.

Ada beberapa orang yang dekat denganku, dulunya rada “kacau” juga, bisa dibilang kebalikan dari takwa, menjalankan laranganNya dan menjauhi perintahNya (tapi gak semua lah, masih ada juga kok kebaikan yang mereka lakukan). Nah, beberapa waktu lalu kulihat mereka sudah mulai menuju ke arah takwa, mereka dah mule sholat, ninggalin hal2 yang gak baek, Alhamdulillah ya Rabb.

Adikku yang kusayang, dia cowok yang gaul abiz, en sangat mengikuti mode yang tengah “in”. Kalau dulu di sekolah males2an, sholat juga suka bolong2 n harus disuruh. Sekarang dia tengah merantau ke ibu kota untuk belajar, dia tinggal bersama bibiku. Was-was, pasti!!, scara siapa sih yang gak tau gimana kehidupan metropolis. Namun, Alhamdulillah, dari bibiku kuketahui bahwa sekarang dia rajin sholat, di sekolah juga aktif, malah dia menghidupkan kembali salah satu club yang sempat mati di sekolah barunya itu. Saat bagi rapot semester lalu juga semua nilainya bisa dibilang jauh lebih baik dari sebelumnya, kecuali matematika, hehe, adikku ini memang kurang suka berhitung. Dia juga suka ikut beberapa kegiatan positif, seperti perlombaan melukis, jambore dan lainnya. Hmm, lagi n lagi, Alhamdulillah ya Illahi. Penuh kupanjatkan syukurku padaMu Rabbi.

Hal lain yang touching banget bagiku adalah mengenai mentoring. Sebelum aku datang ke negri jiran ini untuk nyambung belajar, aku emang udah sempet join liqo/mentoring/khalaqoh/usroh. Awal masuk kampus, aku mencari, mana nih wadah yang kira2 bisa menjadi tempat untuk mengingatkanku juga sebagai “kontrol”, liqo!!. Ya, aku merasa di dalam lingkaran Islami ini bisa menambah ilmu keagamaanku yang minim, menambah saudara saqidah (ukhuwah) juga dapat menjadi benteng untukku yang jauh dari keluarga ini. Satu semester terlewat, pencarian halaqoh (khusus Indonesia) nihil, aku agak was2 untuk gabung ama yang Malaysia karena aku baru disini. Namun demikian, Alhamdulillah aku mempunyai teman satu angkatan yang “sama2 mencari”. Akhirnya pada akhir semester 2 baru terbentuk halaqoh, itupun yang mentornya ikhwan (senior yang ambil S2), halaqoh kita gabung antara ikhwan n akhwat karena minimnya ikhwah disini, walaupun udah gabung tapi yang datang cuma segelintir orang. Mentoring ini beda dari yang sebelumnya aku ikuti. Kita lebih nyantai dan berbau diskusi Islami, pendekatannya “smoothy” dengan tema yang remaja banget, jadi peserta makin lama makin bertambah, temen2ku yang “gaul”pun join juga, Subhanallah!! Alhamdulillah ya Rahman.

Di universitas ini aku juga meneruskan hobi bela diriku yang berasal dari Korea. Aku sudah berpegang bahwa satu tim merupakan keluarga bagiku. Prinsip ini terbentuk sejak aku ikut club dari tanah air tercinta. Pertandingan disini pun cukup sering kuikuti, sehingga kita sering camp bareng dan membuat lebih dekat. Pertandingan yang terbaru ini pun demikian, kita masuk camp terus rajin latian buat prepare yang terbaik bagi pertandingan. Alhamdulillah kali ini ada seorang teman atu timku yang cukup mengerti aturanNya, ia berjilbab rapi juga pake kaos kaki, bisa dibilang akhwatlah. Jadi kita lumayan klop, terus kita sekarang sering jamaah, setiap hari (insya Allah selalu pas magrib n isya). Hmm, Ukhwah Islamiah memang indah, apabila kita benar2 bersaudara berdasarkan aqidah, iman kepadaNya. Seneng banget deh, ada peningkatan, berarti beruntung bukan merugi, insya Allah. Sebelumnya, kalo camp kita sholat masing2, sekarang udah sering jamaah dengan makmum yang terbilang rame juga. Alhamdulillah ya Rahim.

Itulah sedikit dari banyaknya cerita yang kujumpai mengenai hidayahNya yang bertebaran pada orang2 sekitarku. Aku jadi teringat kata2 yang ditulis salah satu ukhtiku, dia bilang bahwa hidayah Allah itu mahal, Dia memberi pada orang2 pilihan, so klo kita dah dapet kita harus menjaganya dengan baik, karena kita termasuk orang2 pilihanNya. Yupz, people change, hopefully all can b better. AMIN. ^-^